Seorang Mahasisiwi UINSA hampir saja dilecehkan oleh supir angkot saat hendak pulang usai kegiatan kampus, Rabu (10/4/2019).
Sulitnya mendapatkan rasa aman saat hidup di kota besar, membuat segala kesempatan bisa dilakukan untuk meluncurkan aksi kriminal. Tidak jarang kita mendengar aksi perampokan, penganiayaan dan pelecehan seksual di angkotan umum, membuat transportasi ini menjadi momok yang mengerikan.
Begitu juga nasib seorang mahasiswi (AT) yang hampir saja dilecehkan. Kisah ini bermula ketika ia menunggu angkutan kota arah rungkut sekitar pukul 07:00. Karena khawatir terlalu larut, ia memutuskan menunggangi angkutan apapun, yang penting segera sampai rumah.
Setelah mendapatkan angkutan tujuan rungkut, ia pun naik dan ternyata angkutan tersebut kosong hanya ada ia dan sopir. Dengan terpaksa ia duduk sendiri dibelakang, ditengah perjalanan sopir berkulit sawo matang itu genit dan mulai mengajak berbicara AT. Mirisnya AT dilewatkan dijalan yang sepi, AT yang saat itu takut dan ingin turun tidak diperbolehkan oleh sopir dengan alasan akan diantar sampai rumah dengan sepeda motor.
Karena binggung dan tak berani melawan AT mencoba menghubungi keluarga. “. Lagi-lagi AT dilewatkan jalan yang sepi. Karena semakin deg-degkan AT meminta sopir menurunkannya di depan Sekolah Menengah Pertama.
Sopir itu menuruti permintaan AT dengan syarat meminta nomor telepon yang ironisnya nomor palsu yang diberikan AT di miscalled untuk memastikan benar. AT mengaku tas yang dibawanya sempat ditarik saat AT ingin pergi dari tempat itu menuju keramaian. “Tas saya ditarik dan saya diancam karena tidak memberi alamat rumah dan nomor WA, dan akhirnya saya palsukan” tutur AT. Modus tersebut digunakan sopir mengancam AT agar tetap mau diantarkan pulang.
AT terus mencoba menghubungi keluarga. Sampai akhirnya ia dijemput oleh seorang pria yang tidak lain adalah adek kandungnya. Ia pun berhasil melarikan diri dari sopir berambut agak panjang itu. AT mengaku masih down dan trauma atas kejadian yang menimpanya malam itu.
Kejadian pelecehan dikendaraan umum memang sering terjadi, dan tidak sembarang korban mau membagikan kisahnya pada orang lain. Oleh karena itu, selalu jaga diri dan waspada ketika berpergiaan menggunakan kendaraan umum terlebih dimalam hari.(sh)