Lilu si Ulat Bulu

“Baik ratu,” jawab 3 ekor lebah yang ada di barisan paling depan.
Sang ratu memutuskan kembali ke sarang karena hari mulai gelap.
Seminggu telah berlalu. Para pasukan semut dan lebah yang berjaga di pohon Lilu tak juga menemukan Lilu. Sampai dedaunan yang berlubang itu kering. Sampai terganti oleh daun yang baru.
“Sudah seminggu kita disini. Dan tak juga Lilu kembali,” gerutu salah seekor semut.
“Benar. Dan kantung itu tak juga pindah dari tempatnya. Tak juga bergerak,” pendapat seekor lebah.
“Bagaimana kalau kita pindahkan kantung itu ke sarang kita. Dan meminta sang raja membukanya. Aku sangatlah penasaran dengan isi dari kantung itu,” saran salah seekor semut. “Apa yang kau katakan. Buanglah jauh-jauh usulmu tersebut,” tiba-tiba ibu suri muncul di bawah pohon dan mengagetkan mereka ber enam.
“Mohon maaf Ibu Suri. Kami sangatlah lelah. Lilu tak kunjung kembali untuk menjaga pohonnya lagi. Lihatlah pohon ini menjadi buruk karena Lilu tak menjaganya,” sesal salah seekor semut. “Jadi Lilu sudah memulai tidur panjangnya,” lirih Ibu Suri.
“Apa Ibu Suri? Ibu Suri tau dimana Lilu??” seru para semut dan lebah.
“Aku tidak tahu dia dimana. Hanya mengatakan jika akan melakukan tidur panjang. Kalau kalian lelah. Aku yang menjaga pohon Lilu. Katakana hal ini pada sang ratu dan raja kalian. Ini permintaan Ibu Suri,” tegas ibu suri.
Akhirnya para semut dan lebah penjaga itu kembali dan Ibu Suri yang menjaga pohon ini.

Pos terkait