Malaikat dari Tuhan

“Hey, seenaknya saja kau pergi begitu saja!!”. Bibir nya kembali bersuara dan tangannya ikut berkutik menarik kera bajuku dan dilemparnya aku ke tembok “ dugg…!!!!!”.
“Sakit ? ckckck kasihan…” ucapnya sambil tertawa menghina. Aku mendekatinya semakin dekat dan semakin dekat dan kini wajahku hanya berjarak 2 cm darinya. “ KAU SANGAT BERANI DENGANKU , APAKAH MAU MATI DETIK INI JUGA HAAAAH!!!!!!!!.” bentak ku kedua kalinya diwajahnya. “Kalian berdua …tek” suara petikan jarinya menyertai. Kedua temannya hanya menunduk ketakutan, ”CEPAT!!!!”. Kedua cewek itu kemudian bergegas kebelakang punggung ku dengan ketakuan “Apa yang ingin kau lakukan? ”. Tanya ku sambil melotot kepada mereka. “A-a-aku dan sita ingin me-me megang tanganmu, ma-aaf ya”, “bodoh kalian berdua langsung tariik!!”

Baca Juga :  Puisi versi Sibocah kampung dari pelosok

Pos terkait