Optimalisasi Merdeka Belajar sebagai Pendidikan yang Solutif Di Era New Normal

Di era new normal ini, tentu harus disikapi dengan bijak, dengan tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan diuji dengan berbagai macam kemungkinan masalah baru yakni pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai wujud ‘Belajar di Rumah’, atau mengurangi frekuensi serta kuantitas kegiatan mengajar, atau bahkan menunda sama sekali kegiatan sekolah. Oleh karena itu diperlukan formulasi dalam menghadapi situasi seperti ini.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ada. Sehingga baik pendidik maupun peserta didik dapat merasakan manfaat atas pembelajaran tersebut. Pada pembelajaran jarak jauh ini pendidik tidak hanya seenaknya memberi materi, modul dan video pembelajaran kepada peserta didik. Kreativitas tidak hanya sepenuhnya diserahkan pada peserta didik, tetapi pendidik juga dituntut untuk kreatif dan inovatif utuk menciptakan pembelajaran agar tidak membosankan bagi peserta didik.

Bacaan Lainnya

Salah satu solusi yang efektif dalam pendidikan di masa new normal yakni dengan adanya merdeka belajar. Konsep merdeka belajar ini tidak diterima begitu saja dalam dunia pendidikan. Pasalnya banyak pro dan kontra setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni Nadhiem Makariem mengeluarkan maklumat konsep pendidikan tersebut. Kelompok kontra menuntut agar segera diberikan panduan teknis tentang tata cara penerapan merdeka belajar. Sedangkan kelompok pro merasa sangat senang bisa lebih kreatif, berkreasi dan mengeksplorasi diri guna merealisasikan ide tersebut.

Sebuah ilustrasi sederhana untuk memberikan pemahaman tentang merdeka belajar yakni sebagai berikut ini. Pak Acep berdomisili di Jakarta, suatu hari ia ingin menjenguk cucunya di Surabaya. Pak Acep berharap dalam dua minggu rencana tersebut dapat terealisasi. Ada beberapa alternatif untuk bisa sampai di Surabaya, misalnya menggunakan pesawat, kereta api, bus, membawa kendaraan pribadi, atau menggunakan bentuk sarana lainnya.

Baca Juga :  Fungsi Pengorganisasian dalam Manajemen Madrasah Ibtidaiyah

Di sini Pak Acep mempunyai kemerdekaan dalam memilih sarana transportasi dengan mempertimbangkan berbagai kondisi dan kebutuhan, seperti biaya, waktu, kemudahan, atau kenyamanan. Sesuai dengan konsep merdeka belajar yakni membebaskan memilih cara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pos terkait