Pengertian Pembelajaran Individual

Kedua, pembelajaran individual adalah pengajaran yang diselenggarakan sdemikian rupa sehingga tiap-tiap siswa terlibat setiap saat dalam proses belajarnya dengan hal-hal yang berharga bagi dirinya sebagai individu. Pengajaran individu merupakan usaha untuk menyajikan kondisi belajar yang optimum bagi masing-masing individu.

Dalam pengertian yang kedua itu yang dimaksud dengan pembelajaran individual bukanlah semata-mata pengajaran yang hanya ditujukan kepada seorang-seorang saja, melainkan pengajaran itu dapat saja ditujukan kepada sekelompok siswa namun dengan mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perseorangan siswa sedemikian rupa sehingga pengajaran itu memungkinkan perkembangannya potensi masing-masing siswa secara optimal.

Bacaan Lainnya

Pembelajaran secara individual tampak pada perilaku atau kegiatan guru dalam mengajar yang menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing siswa secara individual. Susunan suatu tujuan belajar yang didesain untuk belajar mandiri harus disesuaikan dengan karakteristik individual dan kebutuhan tiap siswa.

Bentuk-bentuk belajar mandiri antara lain: (1) self-instruction semacam modul; (2) independen study; (3) individualized Prescribed Intruction; dan (4) self pocel learning. Untuk tujuan belajar meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik lebih banyak ditempuh dengan belajr mandiri. Dengan demikian pembelajaran individual melibatkan pengaturan atau pelayanan yang luas yang memungkinkan setiap individu anak belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing.

Fungsi Pembelajaran Individual
Adapun fungsi dari pembelajaran individual ini adalah, sebagai berikut:
a) Untuk memberi arah pengajaran; dengan mengetahui kekuatan, kelemahan dan minat siswa maka program yang diindividualisasikan terarah pada tujuan atas dasar kebutuhan dan sesuai dengan tahap kemampuannya saat ini.
b) Menjamin setiap ABK memiliki suatu progrm yang diindividualkan untuk mempertemukan kebutuhan khs mereka dan mengkomunikasikan program tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan.
c) Meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan asesmen tentang karakteristik kebutuhan belajar tiap anak dan melakukan usaha mempertemukan dengan kebutuhan-kebutuhan siswa.
d) Meningkatkan potensi untuk komunikasi antar/dengn anggota tim, khususnya keterlibatan orang tua, sehingga sering beretemu dan saling mendukung untuk keberhasilan ABK dalam pendidikan
e) Menjadi wahana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih efektif.

Baca Juga :  Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pos terkait