Penilaian Beroreantasi HOTS pada Kurikulum 2013

Terkait dengan tuntutan dan tantangan kehidupan di abad 21 terjadi penyempurnaan kurikulum 2013 antara lain pada standar isi diperkaya dengan kebutuhan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional, sedangkan pada standar penilaian memberi ruang pada pengembangan instrumen penilaian yang mengukur berpikir tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills /HOTS).

Dalam penilaian sikap pada pembelajaran berorientasi HOTS tidaklah merubah konsep penilaian sikap pada Kurikulum 2013. Penilaian sikap dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI-3 dan KI-4 yang berpasangan. Pada penilaian pengetahuan dan ketrampilan dapat dilakukan secara terpisah maupun terpadu, yang mengacu kepada pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari KI-3 dan KI-4 pada periode tertentu.

Bacaan Lainnya

Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif dalam berbagai tingkatan proses berpikir, yaitu tingkatan kognitif level 1 atau LOTS yaitu pengetahuan, pemahaman, level 2 atau MOTS yaitu memahami, mengaplikasi, level 3 atau HOTS yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi.

Soal HOTS selain ber karakteristik mengukur kemampuan tingkat tinggi, yaitu harus berbasis masalah kontekstual (situasi nyata dalam kehidupan sehari hari), serta menggunakan bentuk soal yang beragam. Dalam penyusunan soal HOT untuk kognitif yaitu dengan menentukan perilaku yang hendak diukur, merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan (stimulus), uraian materi menuntut penalaran tinggi dengan memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan.

Baca Juga :  Masyarakat Nelayan

Pada penilaian sikap dengan mengasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik dan perilaku yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) yang dapat diamati dan dijumpai dalam pembelajaran yang selanjutnya dapat dicatat atau ditulis. Penilaian ketrampilan, di dalamnya ada aspek HOTS karena terdapat aspek transfer knowledge, critical thinking dan creativity serta problem solving.

Tampak jelas dengan menggunakan penilaian berorientasi HOTS banyak manfaatnya bagi peserta didik, hal ini tampak dari peran soal HOTS selain peserta didik menjadi termotivasi belajar dan menjadi lebih siap dalam kompetitif, dapat pula meningkatkan mutu penilaian, memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan daerah.

Penilaian sikap pada pembelajaran yang berorientasi HOTS tidaklah merubah konsep penilaian sikap pada Kurikulum 2013 yang telah dipahami oleh guru selama ini. Pada penilaian sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik. Perilaku menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) yang dijumpai selama proses pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk jurnal atau catatan pendidik. Penilaian sikap dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI-3 dan KI-4 yang berpasangan.

Pos terkait