Penilaian Beroreantasi HOTS pada Kurikulum 2013

Karakteristik Soal HOTS


a. Mengukur kemampuan tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). Berati bukan sekedar berfikir dalam teraf menghafal atau mengingat Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting yang dituntut ada dimiliki oleh peserta didik pada zaman modern.

Adapun kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas: 1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar; b) kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda; c) menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara cara sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Perlu dipahami untuk tingkat kesukaran dalam butir soal itu tidak sama dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi, contoh, untuk mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word) mungkin memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi, tetapi kemampuan untuk menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk higher order thinking skills. Dengan demikian, soal-soal HOTS belum tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran di kelas, untuk itu tujuan peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya juga memberikan ruang kepada peserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas.
b. Berbasis masalah kontekstual.
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah.

Baca Juga :  Pengertian Media Pembelajaran

Permasalahan nyata dalam kehidupan (kontekstual) yang dihadapi oleh masyarakat dunia berhubungan dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.

Ada lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT. 1) Relating, asesmen berhubungan langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. 2) Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation). 3).

Applying, menuntut kemampuan peserta didik dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata. 4). Communicating, menuntut kemampuan peserta didik mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah. 5) Transfering, menuntut kemampuan peserta didik mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

Baca Juga: Penilaian Authentik dalam Kurikulum 2013

Pos terkait