Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Jadi, pada prinsipnya indikator adalah penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda kemampuan yang harus dikuasai peserta didik secara individu atau target individu peserta didik. Dengan demikian, apabila peserta didik secara individu belum mencapai kemampuan seperti yang dirumuskan dalam indikator maka ia harus memperbaiki kemampuannya melalui pembelajaran remidial.
Materi yang dikembangkan pada pembelajaran PPKn kurikulum 2013 tidak hanya memfokuskan pada Kompetensi dan indikator kompetensi yang akan dicapai. Dalam hal ini pengembangan materi dalam KD juga harus memperhatikan tujuan dari PPKn sebagai membentuk warganegara yang demokratis. Materi yang disajikan mampu membawa pada nilai-nilai pembentukan karakter, keterlibatan siswa serta membawa fakta-fakta yang ada dimasyarakat. Menggambarkan contoh-contoh dan realita persoalan bangsa dan negara, sehingga menimbulkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran PPKn di kelas.
Menurut Etin Solihatin (2012: 164) Materi yang sesuai dengan pembelajaran PPKn untuk MI/SD dibutuhkan materi yang menuntut pemahaman yang tinggi terhadap nilai konsep atau masalah actual dimasyarakat serta keterampilan menerapkan pemahaman tersebut dalam bentuk karya nyata. Lebih lanjut, Etin Solihatin (2012: 169) mengukapkan salah satu contoh yang bisa digunakan seperti cerita rakyat atau donegeng dari berbagai daerah, seperti maling kundang, sikancil dan lain-lain. Selain iu dapat berupa video, berita dari koran atau tabloid dan sebagainya terkait informasi permasalahan-permasalahan berkaitan dengan publik.
Metode Pembelajaran PPKn untuk MI/SD
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap indikator dari kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pada bagian ini dituliskan semua metode yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah dilakukan melalui penerapan berbagai pembelajaran inovatif, kreatif, dan konstekstual sebagai wahana pembentukan karakter peserta didik secara utuh. Udin.S.Winataputra (2014: 7) menyebutkan dalam pembelajaran PPKn di kelas metode yang harus ditekankan adalah suasana pengalaman belajar diseleksi dan diorganisasikan dengan menggunakan antara lain: (1) pendidikan nilai dan moral; (2) pendekatan lingkungan meluas; (3) pembelajaran aktif; (4) pemecahan masalah; (5) pendekatan kontekstual; (6) pembelajaran terpadu; (7) pembelajaran kelompok (8) praktik belajar kewarganegaraan; (9) pemberian keteladanan; dan (10) penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah yang berkarakter sesuai dengan nilai dan moral Pancasila.