Konsep Dasar Sejarah dan Kegunaannya

Banyak dari kita memahami, Sejarah hanya mempelajari tentang nama-nama tokoh, pejuang, candi, prasasti, tanggal, waktu sehingga makna sejarah sendiri menjadi sempit dan membosankan. Kata Sejarah diadaptasi dari ﺷﺟرة (šajaratun) yang berarti pohon, kenapa pohon, karena pohon mempunyai rentetan proses dari akar serta ranting dan daun yang saling berkesinambungan sehingga dapat menggambarkan bidang kajian ilmu sejarah.

Sejarah dalam bahasa Yunani disebut historia (ἱστορία) yang berarti mengusut atau menyelidiki, dalam bahasa Inggris disebut History, dalam bahasa Arab disebut tarikh (ﺗﺎرﯾﺦ ) yang berarti dapat disebut waktu/tanggal, dalam bahasa bahasa Prancis disebut historie, dalam bahasa Italia disebut storia, dalam bahasa Jerman disebut geschichte, dan dalam bahasa Belanda disebut gescheiedenis.

Bacaan Lainnya

Setiap waktu baik detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun yang telah kita lewati merupakan “sejarah”, karena pada dasarnya sejarah itu merupakan gambaran terkait peristiwa pada masa lampau yang terjadi, kemudian diusut/diselidiki kebenarannya, diorganisasi secara ilmiah, kemudian diberikan tafsiran dan analis kritis disertai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat dipahami dan dimengerti untuk menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia yang akan datang. 

Pada hakikatnya peristiwa yang terjadi pada masa lampau, menunjukkan proses bagaimana manusia berjuang untuk kehidupan yang lebih baik (Sartini, 2011). Sesuai dengan pendapat Carr (1982) bahwa “history is a continous process of interaction between the historian and his facts, and unending dialogue between the present and the past”.

Baca Juga :  Hakikat Penilaian dalam pembelajaran

Sehingga yang menjadi kajian sejarah adalah peristiwa-peristiwa khusus dan penting yang terdapat pengaruh besar pada masa lalu dan dapat membawa perubahan pada masa berikutnya, sehingga tidak semua peristiwa pada masa lampau menjadi kajian dalam sejarah. Sejarah berkenaan dengan bagaimana kehidupan manusia pada masa lampau dalam konteks sosialnya, sehingga Sejarah termasuk dari bagian ilmu-ilmu sosial (Social Sciences). 

Pos terkait