Model ini pada dasarnya hampir sama dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan. Model ini lebih memberikesempatan kepada anak didik untuk memilih kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya. Kecuali itu juga menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
Model Area Model ini dikembangkan oleh Highscope di Amerika Serikat dan dikenalkan di Indonesia oleh Children Resources International. Inc. Model area memfasilitasi kegiatan anak secara individu dan kelompok untuk pengembangan semua aspek. Area ditata secara secara menarik. Setiap area memiliki beberapa kegiatan yang menggunakan alat dan bahan yang berbeda. Semua anak dapat memilih area mana yang paling sesuai dengan minatnya. Untuk semua area difasilitasi oleh seorang guru. Guru mengawasi anak-anak yang bermain di semua area yang dibukanya. Area yang biasa dibuka terdiri atas area sebagai berikut:
Area Balok
Area balok memfasilitasi anak untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir matematika, pola, bentuk geometris, hubungan satu dengan yang lain, penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian melalui kegiatan membangun dengan balok. Saat anak menggunakan balok, ia akan merasakan berat-ringan, panjangpendek, dengan tanpa dipaksa anak mengenal bentuk dan konsep-kon sep lainnya. Alat yang disediakan di area balok: Balok dengan berbagai bentuk dan ukuran; Asesoris balok sebagai peleng kap, misalnya balok berwarna; Benda asesoris lainnya seperti, mobil-mobilan, binatang, orang, pesawat, atau pohon-pohonan; Alat tulis menulis untuk membangun keaksaraan anak. Contoh kegiatan main balok; Membangun mesjid, rumah tinggal, rumah sakit, , taman bermain; Kebun binatang,perkebunan; Kehiduapan di laut, kehiduapan di desa, di kota; Bandara, pelabuhan, dan Teminal.
Area Drama
Victoria Brown dan Sara Pleydell menyatakan bahwa bermain drama penting untuk anak usia dini sebagai proses melatih fungsi kognitif seperti; mengingat, mengatur diri sendiri, mengembangkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kemampuan fokus atau konsentrasi, merencanakan, menentukan strategi, menentukan prioritas, mengembangkan gagasan, dan keterampilan-keterampilan lain yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan di sekolah nanti. Alat dan bahan yang disiapkan di area drama adalah: Alat-alat dapur; Alat- alat rumah tangga; Baju-baju untuk berbagai profesi; Boneka berbagai bentuk; Dan lainnya yang dapat dijadikan alat main.
Area Seni
Area seni mendukung pengembangan kreativitas dan pengalaman taktil anak dalam menggunakan berbagai bahan dan alat. Inti dari kegiatan seni adalah anak-anak mengekspresikan apa yang mereka amati, pikirkan, bayangkan, dan rasakan melalui alat dan bahan yang digunakannya Alat dan bahan di area seni di antaranaya adalah: Kertas dan berbagai ukuran, kuas, serta cat air warna-warni; Krayon, spidol dan alat menggambar lainnya; Tanah liat; Playdough atau plastisin; Kayu, dedaunan, kain; Kaleng; Kertas warna warni; Gunting, lem, dan berbagai pita; Bahan-bahan daur ulang lainnya.
Kegiatan seni yang dapat dilakukan di area seni antara lain: Menggambar dan mewarnai gambar dengan berbagai alat; Finger painting; Melukis dengan kelereng, dengan sikat gigi, dengan benang, dengan sedotan, cermin, dengan tetesan lilin, dengan kuas besar, dengan kuas kecil dan lain-lain; Membatik dan menjumput; Merangkai: dengan manik-manik, dengan bahan alam, dengan kertas; Melipat kertas; Kolase : dengan kertas, dengan kain, dan playdough.