Strategi Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran anak usia dini

Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem  kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Ada lima unsur dalam  pembelajaran ini menurut Johnson & Johnson, 1993, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam strategi  Pembelajaran ini, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara  individu.

Kagan (1992) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu  strategi instruksional yang melibatkan interaksi siswa secara kooperatif  dalam mempelajari suatu topik sebagai bagian integral dari proses  pembelajaran. Adapun Jacob (1999) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu metode instruksional dimana siswa dalam  kelompok kecil bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan  tugas akademik.  

Bacaan Lainnya

Pada pembelajaran kooperatif ini, setiap siswa mempunyai  kesempatan yang sama untuk sukses. Pada pembelajaran ini,  menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan  suasana yang kondusif dimana siswa dapat memperoleh, dan  mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan  keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara kelompok.  Melalui strategi pembelajaran ini, siswa bukan hanya belajar dan  menerima apa yang disajikan oleh guru dalam PBM, melainkan bisa juga  belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk  membelajarkan siswa yang lain. Memungkinkan juga semua siswa dapat  menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau  sejajar.

Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan  pada kemampuan anak untuk dapat belajar dan bekerja secara berkelompok dengan dampingan dan bimbingan guru. strategi ini  berorientasi pada aktivitas anak secara optimal untuk membantu anak  agar bisa belajar mandiri dan kreatif.  

Baca Juga :  Panduan Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak Masa Pandemic Covid-19

Pos terkait