Penilaian perkembangan anak usia dini merupakan bagian penting dalam rangkaian pelaksanaan pendidikan anak usia dini. Penilaian memiliki banyak makna dan tujuan, yang utamanya berpusat pada bagaimana memahami dan mengetahui perkembangan yang dicapai anak setelah mendapatkan rangsangan pembelajaran. Penilaian pada pendidikan anak usia dini bersifat proses sehingga tidak hanya dilaksanakan satu atau dua kali pada waktu tertentu saja, tetapi secara berkesinambungan dan terus-menerus.
Penilaian pada pendidikan anak usia dini dilaksanakan pada saat anak bermain, berinteraksi dengan teman atau guru, saat anak mengomunikasikan pikiran melalui hasil karyanya. Hal penting yang harus dipahami dan dirubah pemahaman guru bahwa hasil karya anak bukan untuk dinilai bagus tidaknya tetapi untuk dianalisa kemajuan perkembangan yang di capai anak.
Penilaian perkembangan dalam pendidikan anak usia dini bukan hal yang sederhana karena banyak faktor yang perlu diperhatikan pada saat pengumpulan fakta, analisa terhadap perilaku anak saat bermain, dan Analisa hasil karya anak. Keseriusan, ketelitian mengamati dan objektivitas di dalam pengelolaan fakta tanpa dicampuri dengan asumsi-asumsi, menjadi data yang mampu menggambarkan siapa dan bagaimana anak sesungguhnya. Data data inilah yang kemudian dikomunikasikan kepada orang tua sebagai laporan untuk ditindaklanjuti bersama, baik di satuan PAUD maupun pengasuhan di rumah.
Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fisik yang diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang ba dan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik (gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fisik), kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
Bahwa penilaian pembelajaran di RA berlangsung selama proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Penilaian tidak berupa tes yang secara jelas diberikan kepada peserta didik, akan tetapi penilaian berasal dari hasil pengamatan dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak secara sistematis dan terukur. Berdasarkan penilaian tersebut, pendidik dan orang tua anak dapat memperoleh informasi tentang capaian perkembangan untuk menggambarkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar. Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar, kurikulum berdasarkan kompetensi, dan pendekatan belajar berkelanjutan, penilaian proses dan hasil belajar memberi gambaran tentang tingkat pencapaian perkembangan anak yang diwujudkan dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.